Wednesday, January 31, 2018

Baru Sepekan Dilaunching, GIS STAIN Curup Sudah Punya 50 Investor

SHARE
Direktur GIS STAIN Curup, Andriko Nazar
BENGKULU – Galeri Investasi Syariah (GIS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu baru sepekan dilaunching oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu. GIS STAIN Curup memiliki progres baik dengan memiliki sekitar 50 orang investor yang telah bergabung dan siap beinvestasi di pasar modal Indonesia.
“Saat ini telah ada sekitar 50 investor yang telah mendaftarkan diri ke GIS STAIN Curup. Untuk sementara, investor yang telah mendaftarkan diri masih kebanyakan dari lingkungan STAIN Curup, yakni dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan dan prodi,” jelas Andriko Nazar, Direktur GIS STAIN Curup.
Sedangkan dari masyarakat umum baru beberapa investor yang telah mendaftar diri dan saat ini tengah menunggu proses pembuatan rekening efek agar dapat berinvestasi saham di pasar modal nantinya. Andriko mengatakan, dalam waktu dekat, GIS STAIN Curup akan melakukan edukasi kepada masyarakat yang akan dimulai dari pelajar Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Kabupaten Rejang Lebong.
“GIS STAIN Curup diharapkan dapat menjadi tempat berinvestasi yang legal dan sah dengan sistem syariah. Sehingga masyarakat Kabupaten Rejang Lebong dan sekitarnya dapat terbebas dari Investasi Bodong yang sedang marak saat ini,” harap Andriko.
Bekerjasama dengan BEI dan OJK Bengkulu, GIS STAIN Curup akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal syariah Indonesia melalui GIS STAIN Curup.
“Langkah awal yang GIS STAIN Curup lakukan adalah merekrut sebanyak-banyaknya calon investor baru di STAIN Curup. Hal ini kami lakukan untuk memberikan contoh dan kepercayaan kepada masyarakat bahwa berinvestasi melalui GIS STAIN Curup adalah investasi yang sah dan halal sesuai dengan hukum Islam,” ujarnya.
Andriko menambahkan, masyarakat di Bengkulu pada umumnya masih awam dengan pasar modal. Masyarakat hanya tahu Bank untuk menyimpan uang, padahal berinvestasi di pasar modal dalam bentuk saham akan lebih menguntungkan.

“Kita akan adakan sosialisasi tentang pasar modal ini salah satunya menggunakan Stock Lab (Sejenis permainan tentang Pasar Modal). Yang diharapkan nantinya masyarakat akan memahami tentang pasar modal dan berkeinginan menginvestasikan uangnya berbentuk saham,” harap Andriko.[sgk]
SHARE

Author: verified_user