BENGKULU - Pada Jumat, 23 Maret 2018, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong menyelenggarakan Sosialisasi Bimbingan Teknologi (BIMTEK) yang bertujuan untuk kesiapan para siswa siswi melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kegiatan tersebut langsung dipimpin oleh T. Samuji selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang bertempatkan di Vila Hijau Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu.
Pelaksanaan UNBK ini terdiri dari Sembilan (9) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Delapan (8) dari Madrasah Tsanawiyah (MTS), ada sekitar 44 sekolah yang belum melaksanakan UNBK. Sedangkan jumlah siswa peserta UNBK berkisar 1800 siswa tingkat MTs dan SMP dan sekitar 3000 orang siswa yang belum siap melaksanakan UNBK karena faktor fasilitas yang belum memadai. Dalam pelaksanaan UNBK, diharapkan tidak ada sistem berbisnis ataupun Pungutan Liar (PUNGLI). Jika terjadi adanya pemerasan langsung segera dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong.
“Pelaksanaan UNBK tersebut, terkendala oleh jaringan. Untuk pengadaan UNBK tahun 2019 sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat untuk 20 sekolah. UNBK dilaksanakan pada tiga sesi yakni pagi, siang dan sore. Dana yang digunakan UNBK tersebut memakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), untuk tahun sebelumnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Untuk anggaran pelaksanaan UNBK jauh lebih hemat dan efisien daripada UNKP, karena kita tidak lagi menggunakan Pensil, Kertas dan alat tulis lainnya, dan juga untuk mempermudah anak-anak. Pelaksanaan UNBK ini menggunakan jaringan Telkom dan sistem keamanan di UNBK tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan UNKP karena tidak dapat dibaca secara langsung oleh siapapun dan soal-soal baru di unduh pada saat para siswa siswi melaksanakan UNBK,” ujar T. Samuji selaku kepala DISPENDIKBUD Kabuaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.[jlt]