BENGKULU – Pada 2018, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) menjadikan Propinsi Bengkulu sebagai tempat penelitian. Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa STIS angkatan ke-57 bertema “Kajian Kemiskinan dari Perspektif pengeluaran dan Perilaku Menabung serta Determinannya di Provinsi Bengkulu”. Dengan penelitian ini diharapkan mampu menjawab, masih tingginya angka kemiskinan di Bengkulu tak banding lurus dengan indikator makro yang relatif baik dan mengalami peningkatan.
“Jika dilihat dari data, Propinsi Bengkulu ini pengangguran rendah, pertumbuhan ekonomi positif tapi angka kemiskinan masih di atas rata-rata nasional. Bahkan ada daerah dengan angka kemiskinan lebih dari 20 persen,” jelas Asisten III Pemerintah Provinsi Bengkulu, Gotri Suyanto saat grand opening PKL STIS, Selasa (20/2).
Lanjut Gotri, penelitian ini sangat relevan dengan kondisi dan tantangan Bengkulu saat ini. Gotri mengatakan, masih tingginya angka kemiskinan merupakan problem yang menjadi konsentrasi pemerintah. Program prioritas pengentasan kemiskinan menjadi nomor urut pertama dari 5 program prioritas.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Ari Nugraha memaparkan, selain kajian utama yang dilakukan pada tingkat Propinsi, ada juga 5 kajian lainnya yang terkait dengan kemiskinan pada tingkat kabupaten/Kota. Di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan, akan dikaji penyebab hipotesis atau dugaan adanya permasalahan produktivitas tenaga kerja. Ini berangkat dari tingginya angka kemiskinan yang kontras dengan tingginya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan rendahnya angka pengangguran.
“Di Bengkulu Tengah dan Mukomuko akan dikaji determinan kemiskinan dari aspek multidimensi dan subjektivitas, sedangkan aspek ekonomi sosial budaya dan politik, dikaji di Kabupaten Kaur dan Rejang Lebong,” jelasnya.
Pengentasan kemiskinan tidak akan berhasil jika penduduk miskin tidak memiliki kapabilitas untuk mengangkat dirinya dari jurang kemiskinan. Di Kabupaten Kepahiang dan Lebong akan dikaji mengenai kapabilitas individu penduduk miskin.
PKL STIS terdiri dari 487 mahasiswa dan 67 dosen pembimbing. Mereka tersebar di Kota Bengkulu dan di 9 Kabupaten se-Provinsi Bengkulu.[sgk]