BENGKULU, SemarakNews.co.id - Sebanyak 364 Lapak Pasar Ramadhan yang disediakan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Rejang Lebong yang terpusat di Lapangan Setia Negara, hanya laku terjual sebanyak 211 lapak saja. Masih ada 153 lapak kosong yang siap untuk dijadikan tempat berjualan takjil dan makanan "bukoan" puasa.
Menurut Chandra Sapta, Kasi Penagihan Dispenda Rejang Lebong saat ditemui dilokasi Pasar Ramadhan mengatakan bahwa pendaftaran penjualan lapak masih dibuka hingga tiga hari awal pelaksanaan Ramadhan 1437 Hijriah. Chandra menjelaskan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pedagang takjil dan makanan dari luar daerah yang ingin berdagang di area Pasar Ramadhan.
"Tampak bahwa pedagang yang telah terdaftar telah memasang tenda sendiri dan langsung berjualan," ujarnya.
Sesuai dengan Surat Edaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) Rejang Lebong beberapa waktu yang lalu, menyatakan bahwa penjualan makanan dan takjil yang biasanya berada di area pasar Atas dan samping Pasar Bang Mego, serta ada juga yang berjualan di sepanjang badan Jalan Raya di Kelurahan Tempel Rejo dipindahkan lokasi berdagangnya di Lapangan Setia Negara. Dengan demikian, diharapkan tidak menganggu aktifitas kendaraan yang akan melewati jalan tersebut, karena dinilai menganggu dengan timbulnya kemacetan dan rawan kecelakaan dengan aktivitas penjualan makanan yang biasanya ramai.
Dari pantauan SemarakNews.co.id, walaupun telah dipusatkan di Lapangan Setia Negara, masih ada saja beberapa pedagang yang masih berjualan di area yang tidak semestinya. Bahkan, ada juga yang mendirikan tenda sendiri dan berjualan seperti biasa di beberapa tempat sekitaran lapangan Setia Negara. Salah satu pedagang makanan yang enggan menyebutkan namanya, berdagang jenis minuman yang dicampur dengan buah-buahan mengatakan bahwa dirinya memang sehari-hari telah berjualan disana. Ia pun menolak untuk dipindahkan, apalagi sampai membayar sewa lapak yang besarannya sekitar Rp. 150 ribu tersebut. Ditanyai tentang akan ditertibkan oleh pihak Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), ia mengatakan tidak takut, karena telah lama berjualan disana dan tidak pernah ada yang menertibkan.
"Saya ini berjualan disini dari sebelum bulan Ramadhan, kenapa pula saya menyalahi aturan pemerintah. Kalau saya akan ditertibkan, yang lainnya juga harus ditertibkan, jangan cuma saya saja," katanya.
Sementara itu, diwawancarai terpisah, Samira (32) salah satu pedagang makanan jenis kue yang berjualan di pusat Pasar Ramadhan Lapangan Setia Negara mengaku setiap tahun berdagang makanan jenis kue di setiap bulan suci Ramadhan. Ia mengatakan bahwa memang sebaiknya Pasar Ramadhan terpusat di Lapangan Setia Negara.
"Selain tempatnya luas, kendaraan pengunjung yang ingin membeli kue juga tidak menganggu. Kalau di tempat yang lama sering macet dan tempatnya sangat sempit," ungkapnya.[**]